Serpihan sinar senja masuk melewati celah-celah jendela.
Harum tanah setelah hujan ikut menyeruak. Prada merasakan pegal di sekujur
tubuh.
“Rasanya tadi ada yang ngetuk pintu deh”,prada berjalan
sambil meraih gelas merah yang ada di atas meja belajar. “Prada harus mencuci
mukanya jika tidak ingin kembali tidur,” guman remaja tanggung itu.
Namun langkah prada terhenti saat matanya menemukan surat
berwarna coklat tua di dekat pintunya. Tangannya meraih surat itu, sementara
tangan kirinya meraih gagang pintu, prada membolak-balik surat ‘aneh’ tersebut.
“the invitation…artinya…undangan…” prada membatalkan niatnya
untuk mencuci muka. “Surat ini lebih mem-bangun-kan ketimbang cuci muka,”
Prada duduk di pinggiran tempat tidurnya yang berantakan, lalu
perlahan-lahan membuka amplop surat itu.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar